Langsung ke konten utama

* NASKAH AKADEMIK PEMBELAJARAN MENDALAM (DEEP LEARNING)

Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam yang disusun oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah bertujuan untuk memberikan landasan kebijakan terkait implementasi Pembelajaran Mendalam (PM) di Indonesia. Dokumen ini berfungsi sebagai acuan dalam pengembangan program, sumber daya, dan infrastruktur pendidikan yang mendukung terciptanya ekosistem pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

Konsep Pembelajaran Mendalam

Pembelajaran Mendalam didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan proses belajar dengan menekankan pada penciptaan suasana yang:

  • Berkesadaran (mindful): Mendorong siswa untuk hadir sepenuhnya dalam proses belajar, menyadari setiap langkah dan materi yang dipelajari.
  • Bermakna (meaningful): Materi dan aktivitas pembelajaran relevan dengan kehidupan nyata, sehingga siswa dapat menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman sehari-hari.
  • Menggembirakan (joyful): Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, memotivasi siswa untuk terus belajar dengan antusias.

Pendekatan ini mengintegrasikan empat aspek utama, yaitu:

  1. Olah Pikir (Intelektual): Pengembangan kemampuan berpikir kritis dan analitis.
  2. Olah Hati (Etika): Penanaman nilai-nilai moral dan etika dalam setiap aktivitas belajar.
  3. Olah Rasa (Estetika): Mengapresiasi keindahan dan seni dalam proses pembelajaran.
  4. Olah Raga (Kinestetik): Aktivitas fisik yang mendukung kesehatan dan kebugaran siswa.

Landasan Pembelajaran Mendalam

Implementasi PM didasarkan pada beberapa landasan utama:

  • Filosofis: Mengacu pada konsep pendidikan tokoh-tokoh seperti Ki Hajar Dewantara dan K.H. Ahmad Dahlan yang menekankan pendidikan holistik.
  • Teoretis: Mengintegrasikan teknologi, teori konstruktivisme, pembelajaran berbasis proyek, dan keterampilan abad ke-21.
  • Sosiologis: Pendidikan sebagai alat untuk mencerdaskan bangsa dan membangun masyarakat yang berjati diri.
  • Yuridis & Empiris: Didukung oleh undang-undang, pengembangan kurikulum, dan kebutuhan kompetensi masa depan.

Strategi Implementasi

Untuk mewujudkan Pembelajaran Mendalam, strategi yang diusulkan meliputi:

  1. Sosialisasi PM: Menyebarluaskan konsep dan manfaat PM kepada seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
  2. Pemenuhan Sumber Daya: Memastikan ketersediaan infrastruktur, sumber daya manusia, dan kebijakan yang mendukung.
  3. Uji Coba dan Evaluasi: Melakukan uji coba implementasi PM, diikuti dengan evaluasi dan refleksi untuk perbaikan berkelanjutan.

Rekomendasi Strategis

Beberapa rekomendasi strategis yang diajukan dalam naskah ini antara lain:

  • Integrasi PM dalam Kurikulum: Menjadikan PM sebagai fondasi utama dalam pembelajaran di semua jenjang pendidikan.
  • Pengembangan Kompetensi Guru: Melalui pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan untuk memastikan guru mampu mengimplementasikan PM dengan efektif.
  • Pemanfaatan Teknologi Digital: Mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran untuk mendukung PM.
  • Pengembangan Asesmen Otentik: Menyusun metode evaluasi yang holistik dan autentik sesuai dengan prinsip PM.

Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam upaya transformasi pendidikan Indonesia menuju kualitas yang inklusif dan berorientasi masa depan.

Tulis pesan Anda di kolom komentar.

Related Posts

Komentar