Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label workshop

Pengembangan Modul Ajar Produktif Berbasis Project Based Learning (Pjbl) Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa SMK (Bagian 1)

Pengembangan Modul Ajar Produktif Berbasis Project Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa SMK 1. Konsep Modul Ajar Produktif Modul ajar produktif merupakan perangkat pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa SMK menguasai kompetensi kejuruan secara efektif. Modul ini difokuskan pada pembelajaran berbasis praktik dengan pendekatan kontekstual sesuai kebutuhan dunia kerja. Ciri-ciri modul ajar produktif : Berorientasi pada capaian kompetensi kejuruan. Memuat panduan langkah-langkah praktik. Mendukung pembelajaran mandiri. Disesuaikan dengan standar industri. 2. Pendekatan Project Based Learning (PjBL) Project Based Learning adalah metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana pembelajaran dilakukan melalui penyelesaian proyek nyata. PjBL menekankan eksplorasi, kreativitas, dan kolaborasi untuk menghasilkan produk atau solusi terhadap permasalahan tertentu. Langkah-langkah PjBL dalam pembelajaran SMK : Penentuan Proyek : Memilih proyek yang relevan dengan...

Undangan untuk SMK di Jatim dan Indonesia Timur perihal Evaluasi Perencanaan Berbasis Data dari BBPPMPV BOE Malang

Evaluasi Perencanaan Berbasis Data dalam Penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan Proses Penganggaran Dana BOS di SMK Evaluasi perencanaan berbasis data merupakan proses penting dalam memastikan bahwa rencana kerja tahunan (RKT) dan penganggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK berjalan efektif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan. Proses ini melibatkan analisis data dari berbagai sumber untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih tepat dan terukur. 1. Pengertian Perencanaan Berbasis Data Perencanaan berbasis data adalah pendekatan perencanaan yang didasarkan pada data faktual dan analisis yang mendalam terhadap kondisi dan kebutuhan sekolah. Tujuannya adalah memastikan perencanaan yang realistis, terukur, dan mampu menjawab permasalahan aktual yang dihadapi oleh sekolah. 2. Tahapan Evaluasi Perencanaan Berbasis Data a. Pengumpulan Data Tahap awal dalam evaluasi adalah pengumpulan data yang relevan dari berbagai sumber, seperti: Data kinerja akademik dan...

Penyelarasan Kurikulum SMK dengan Industri

Penyelarasan Kurikulum SMK dengan Industri merupakan upaya penting untuk memastikan bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan industri. Hal ini dilakukan melalui serangkaian langkah yang bertujuan untuk memadukan kurikulum pendidikan dengan realitas yang dihadapi oleh industri, agar lulusan SMK siap kerja, kompeten, dan memiliki daya saing tinggi. Berikut penjelasannya: 1. Kebutuhan Industri sebagai Acuan Penyelarasan kurikulum SMK dengan industri dimulai dari pemetaan kebutuhan industri. Hal ini dilakukan melalui dialog antara pihak sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Industri memiliki tuntutan dan standar tertentu terkait keterampilan dan pengetahuan teknis yang harus dikuasai oleh lulusan. Oleh karena itu, masukan dari industri sangat diperlukan untuk menyesuaikan kurikulum agar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di lapangan kerja, baik dalam aspek teknologi, metod...

*PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI E-RAPORT BAGI GURU MATA PELAJARAN SMK (GURU DAN PKL)

E-Raport adalah sistem penilaian elektronik yang digunakan untuk mengelola dan menyampaikan hasil belajar siswa secara digital. Implementasi e-raport di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menawarkan banyak keuntungan dan mempermudah proses penilaian bagi guru. Tujuan dan Manfaat E-Raport Efisiensi dan Akurasi: Mempercepat proses penilaian dan pengolahan nilai siswa, mengurangi kesalahan manual dalam penghitungan nilai. Transparansi: Meningkatkan transparansi dalam penilaian, memungkinkan siswa dan orang tua mengakses hasil belajar secara mudah dan cepat. Analisis Data: Membantu guru dalam menganalisis performa siswa secara menyeluruh dengan data yang lebih terstruktur. Fitur Utama E-Raport Input Nilai: Guru dapat menginput nilai harian, ulangan, tugas, dan proyek dengan mudah. Penilaian dapat diakses dan diupdate secara real-time. Pengelolaan Data: Menyimpan data nilai siswa dengan aman dan terstruktur. Memungkinkan akses kembali data penilaian sebelumnya untuk keperluan evaluasi. Lap...

*P5 DAN ASESMENNYA PADA KURIKULUM MERDEKA DI SMK

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Kurikulum Merdeka di SMK adalah upaya untuk mengintegrasikan pengembangan karakter dengan kompetensi kejuruan. Melalui projek-projek yang kontekstual dan interdisipliner, siswa diajak untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, serta menerapkan pengetahuan kejuruan dalam situasi nyata. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah salah satu inisiatif penting dalam Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), P5 dirancang untuk mengintegrasikan penguatan karakter dengan kompetensi kejuruan. Tujuan P5 Penguatan Karakter: Membentuk siswa yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu religius, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif, dan berkebinekaan global. Pengembangan Kompetensi Sosial dan Emosional: Meningkatkan keterampilan sosial dan emosional si...

MUATAN LOKAL DAN MATA PELAJARAN PILIHAN DI SMK

  Muatan lokal dan mata pelajaran pilihan dalam Kurikulum Merdeka di SMK memberikan pendekatan yang lebih fleksibel dan relevan terhadap pendidikan, memungkinkan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang kontekstual, sesuai dengan karakteristik daerah, dan mendukung perkembangan karir mereka di masa depan. Muatan Lokal dan Mata Pelajaran Pilihan pada Kurikulum Merdeka di SMK Muatan Lokal Muatan lokal adalah bagian dari kurikulum yang disusun oleh pemerintah daerah atau sekolah untuk mengakomodasi kekhasan daerah, budaya, dan kebutuhan masyarakat setempat. Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), muatan lokal berperan penting dalam: Pelestarian Budaya: Mengajarkan keterampilan dan pengetahuan lokal, seperti bahasa daerah, seni, kerajinan tangan, dan adat istiadat. Kebutuhan Spesifik Daerah: Memberikan keterampilan yang relevan dengan potensi ekonomi daerah, misalnya pertanian, perikanan, pariwisata, atau industri lokal. Kearifan Lokal: Membentuk karakter siswa yang menghargai dan mel...

GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN

  Di sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik), tugas tambahan guru mengacu pada tugas-tugas ekstra yang dilakukan oleh guru di luar tugas utama mereka mengajar. Tugas tambahan ini sangat penting karena berkontribusi pada kelancaran operasional sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan. Semua tugas tambahan ini harus dicatat dan diperbarui di sistem Dapodik. Tujuannya adalah memastikan data yang akurat dan terkini mengenai peran dan kontribusi setiap guru di sekolah. Data ini penting untuk berbagai kepentingan administrasi, penilaian kinerja, dan perencanaan kebijakan pendidikan. Tugas tambahan guru di Dapodik bukan hanya pelengkap dari tugas mengajar, tetapi merupakan bagian integral dari operasional sekolah yang efektif dan berkualitas. Dengan mendokumentasikan tugas tambahan ini secara akurat, sekolah dapat memastikan manajemen yang lebih baik dan memberikan pendidikan yang holistik kepada siswa. Selengkapnya tentang langkah akses guru dengan tugas tambahan dapat di download di ...

REGULASI KURIKULUM MERDEKA YANG HARUS DIKUASAI WAKA KURIKULUM SMK

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum (WKS Kurikulum) memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan dan implementasi kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berikut adalah beberapa alasan mengapa WKS Kurikulum perlu menguasai regulasi tentang Kurikulum Merdeka di SMK: 1. Pemahaman yang Mendalam tentang Kebijakan Pendidikan WKS Kurikulum harus memahami secara mendalam kebijakan pemerintah terkait Kurikulum Merdeka agar dapat mengimplementasikannya dengan benar di sekolah. Pemahaman ini meliputi tujuan, prinsip, dan kerangka kerja Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa serta kondisi lokal. 2. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum yang Efektif Menguasai regulasi Kurikulum Merdeka memungkinkan WKS Kurikulum untuk merancang dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa SMK. Mereka harus mampu menyusun rencana pembelajaran yang mencakup kompete...

UNDANGAN DIKLAT UNTUK GURU MATEMATIKA SMK

  Dalam rangka peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Keahlian Agribisnis dan Agriteknologi serta Program Keahlian Teknik Kimia Industri, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Pertanian akan menyelenggarakan Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Matematika bagi Guru SMK Tahun 2024. Strategi pelaksanaan program dilaksanakan secara luring di BBPPMPV Pertanian.

MENYUSUN KURIKULUM OPERASIONAL DI SATUAN PENDIDIKAN SELARAS INDUSTRI UNTUK SMK

Menyusun Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Selaras Industri (KOSPSI) untuk SMK memerlukan pendekatan yang cermat dan terencana. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diambil dalam proses penyusunan KOSPSI: Identifikasi Kebutuhan Industri: Lakukan analisis menyeluruh terhadap kebutuhan industri terkait. Ini dapat mencakup keterampilan teknis, pengetahuan spesifik, dan kompetensi lain yang dibutuhkan oleh tenaga kerja industri saat ini dan di masa depan. Konsultasi dengan Pihak Industri: Libatkan pihak industri dalam proses penyusunan kurikulum. Lakukan pertemuan, wawancara, atau forum diskusi untuk mendapatkan masukan langsung dari perwakilan industri mengenai keterampilan yang dibutuhkan, tren teknologi, dan perubahan dalam kebutuhan pasar. Identifikasi Kompetensi Inti: Tentukan kompetensi inti yang harus dimiliki oleh lulusan SMK untuk sukses dalam karir industri tertentu. Kompetensi ini harus mencakup aspek teknis, keterampilan praktis, serta soft skills yang dip...

KURIKULUM OPERASIONAL DI SATUAN PENDIDIKAN SMK SELARAS INDUSTRI

Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Selaras Industri (KOSPSI) adalah pendekatan pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan siswa SMK dengan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Berikut adalah beberapa poin penjelasan mengenai KOSPSI: