Kebijakan Penilaian Pendidikan Jenjang SMK yang umumnya disampaikan dalam Webinar Tes Kemampuan Akademik (TKA) oleh Direktur SMK:
Kebijakan Penilaian Pendidikan Jenjang SMK
Materi Webinar TKA – Direktur SMK
1. Latar Belakang Kebijakan
-
Penilaian pendidikan di SMK tidak hanya mengukur aspek kognitif, tetapi juga keterampilan (psikomotorik) dan sikap (afektif).
-
Sejalan dengan Kurikulum Merdeka, penilaian harus menekankan pada capaian kompetensi, profil pelajar Pancasila, dan relevansi dengan kebutuhan industri.
-
Kehadiran Tes Kemampuan Akademik (TKA) memperkuat sistem penilaian nasional yang setara dan terstandar di seluruh jenjang, termasuk SMK.
2. Tujuan Penilaian Pendidikan di SMK
-
Mengukur capaian kompetensi akademik dan vokasional peserta didik.
-
Memberikan umpan balik bagi guru, sekolah, dan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
-
Menjamin kesetaraan capaian antara siswa SMK dengan SMA dalam konteks akademik.
-
Mendukung proses seleksi pendidikan tinggi, dunia kerja, dan sertifikasi kompetensi.
3. Ruang Lingkup Penilaian
a. Penilaian Internal (oleh sekolah)
-
Penilaian formatif dan sumatif oleh guru.
-
Projek kreatif dan kewirausahaan.
-
Praktik kerja lapangan (PKL).
-
Asesmen sumatif akhir fase/kelas.
b. Penilaian Eksternal (nasional)
-
Tes Kemampuan Akademik (TKA) → untuk mengukur literasi, numerasi, dan kemampuan akademik dasar.
-
Asesmen Nasional (ANBK) → untuk mengukur mutu satuan pendidikan.
-
Sertifikasi kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1/industri.
4. Prinsip Penilaian di SMK
-
Adil dan inklusif → berlaku untuk semua siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus.
-
Objektif dan akuntabel → berbasis bukti capaian, bukan sekadar nilai angka.
-
Transparan → kriteria penilaian diumumkan sejak awal.
-
Berorientasi kompetensi → menekankan ketercapaian CP (Capaian Pembelajaran).
-
Berbasis teknologi → CBT (Computer Based Test) untuk TKA dan asesmen berbasis portofolio digital.
5. Integrasi TKA dalam Kebijakan Penilaian SMK
-
TKA menjadi pelengkap penilaian internal sekolah.
-
Mengukur mata pelajaran wajib (Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris) agar standar akademik SMK setara dengan SMA.
-
Hasil TKA dapat digunakan sebagai:
-
Dasar seleksi jalur prestasi ke perguruan tinggi.
-
Data pemantauan mutu lulusan SMK.
-
Acuan penyusunan kebijakan kurikulum vokasional tingkat nasional.
-
6. Implikasi bagi Guru dan Sekolah
-
Guru perlu menyusun pembelajaran yang seimbang antara akademik dan vokasional.
-
Sekolah harus memfasilitasi siswa dengan simulasi TKA untuk melatih kesiapan.
-
Penilaian proyek, praktik, dan TKA harus dikelola secara terpadu dalam rapor siswa.
-
Kepala sekolah wajib mengatur strategi supervisi agar penilaian tidak sekadar administratif, tetapi benar-benar mendukung peningkatan mutu.
7. Kesimpulan
Kebijakan penilaian pendidikan jenjang SMK menekankan keseimbangan antara kompetensi vokasional dengan kemampuan akademik dasar. Melalui TKA, SMK mendapatkan standar akademik yang setara dengan SMA, sehingga lulusan SMK lebih siap baik untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi maupun masuk dunia kerja dengan daya saing yang lebih kuat.
Selengkapnya tentang Kebijakan Penilaian Pendidikan Jenjang SMK (Materi Webinar TKA oleh Direktur SMK) dapat dilihat di sini.
Jangan lupa tinggalkan pesan di kolom komentar, bila ada materi yang dibutuhkan
Dan untuk Bapak/Ibu yang tertarik di bidang kurikulum, bisa bergabung di WA Grub Forum Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMK Jawa Timur pada Link di bawah ini :
(1) Link WA Grub Forum #1 (Penuh)
(Pilih salah satu link dan WAJIB konfirmasi ke Admin)
Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar